Thursday, 2 August 2018

Lima Dimensi Kehadiran Anda dalam Rumah Tangga

“Saya sangat jengkel dengan kelakuan istri saya. Setiap saat tidak pernah bisa lepas dari gadgetnya. Menemani saya makan, sambil main gadget. Menemani saya duduk santai di ruang keluarga atau di teras, sambil main gadget. Saya ajak ngobrol juga tetap sambil main gadget. Dia lebih mementingkan urusan dengan gadget daripada dengan saya”, keluh seorang suami di ruang konseling.
“Suami saya orang yang sangat sibuk dengan pekerjaannya. Hampir-hampir tidak ada waktu untuk keluarga. Pulang ke rumah sudah malam, masih mengerjakan sisa kerjaan kantor. Setelah itu langsung tidur. Besok pagi bangun langsung menghidupkan laptop, sambil bersiap berangkat kerja. Tidak pernah ada waktu santai untuk mengobrol dan bercengkerama dengan saya dan anak-anak”, keluh seorang istri di ruang konseling.
Dua contoh keluhan dari seorang suami dan seorang istri tersebut hanyalah contoh, bahwa suami dan istri dituntut untuk hadir seutuhnya dalam kehidupan rumah tangga. Walaupun orangnya ada di rumah, namun hanya untuk numpang tidur, ini menyebabkan istri merasa tidak dicintai dan tidak disayangi. Sebagaimana kekesalan suami karena merasa dicuekin oleh istri yang kecanduan gadget. Ia melihat istrinya ada di dekatnya, namun hati dan pikiran istri ada di dalam gadget yang dipegangnya.
Banyak suami atau istri yang kehadirannya di rumah hanya seperti penumpang transit atau tamu hotel atau tamu restoran. Di rumah hanya duduk sebentar lalu pergi lagi. Ini tipe penumpang transit. Di rumah hanya untuk numpang tidur, ini tipe tamu hotel. Di rumah hanya untuk makan, ini tipe tamu restoran. Semestinya mereka adalah penghuni dan pemilik rumah yang sesungguhnya, maka harus hadir dalam segala dimensinya.
Makna dan Dimensi Kehadiran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hadir itu artinya : ada, datang. Sedangkan kehadiran, maknanya adalah : perihal hadir; adanya (seseorang, sekumpulan orang) pada suatu tempat. Jika dikatakan, “Pak Bagus hadir di rumah”, artinya Pak Bagus ada di rumah. Ada orangnya, bisa ditemui, bisa diajak berbicara, bisa diajak berkomunikasi, bisa mengerti dan memahami pembicaraan yang sedang terjadi.
Dalam hidup berumah tangga, kehadiran suami dan istri adalah sebuah keharusan. Suami dan istri harus hadir secara utuh, sehingga suasana rumah tangga bisa terwujud dan terbentuk dengan sempurna. Tidak cukup hanya kehadiran fisik namun tanpa ruh, tanpa jiwa. Hendaknya hadir dengan sepenuhnya supaya terasakan betul kehadiran dan keberadaannya dalam rumah tangga.
Agar kehadiran suami dan istri bisa utuh menyeluruh, paling tidak ada lima dimensi kehadiran dalam rumah tangga.
1. Kehadiran Hati dan Perasaan
Suami dan istri harus menghadirkan hati dan perasaan mereka sepenuhnya dalam keluarga. Jangan sampai mereka menikah secara fisik namun hatinya masih tertambat dan terbawa oleh mantan. Jangan sampai mereka ada di rumah yang sama, di kamar yang sama, di ranjang yang sama, namun hatinya ada di rumah yang lain, ada di kamar yang lain, atau ada di ranjang yang lain.
Suami dan istri harus hadir dengan segenap hati dan perasaannya. Ada di rumah bersama-sama, dengan hati dan perasaannya. Setelah menikah, buang segera semua kenangan dengan mantan, bagi yang pernah memiliki mantan. Buang segala perasaan kepada orang lain yang bukan suami atau istri, karena posisi anda sekarang sudah resmi hidup berumah tangga, bukan lagi seorang jomblo. Hati istri hanya untuk suami. Hati suami hanya untuk istri. Jangan diberikan kepada orang lain lagi.
Berikan perasaan cinta hanya kepada pasangan saja. Dengan cara seperti ini, kehadiran anda akan sangat berarti bagi pasangan. Walau di rumah tidak lama, hanya sebentar saja, namun penuh luapan hati dan perasaan. Penuh ekspresi cinta, sehingga sangat terasakan keberadaan di dalam keluarga.
2. Kehadiran Pikiran
Suami dan istri harus hadir pula secara pikiran. Jangan sampai fisiknya bertemu di rumah namun pikiran melayang kemana-mana. Masing-masing asyik dengan dunia sendiri-sendiri, tidak ada keasyikan bersama. Suami asyik berkomunikasi dengan teman-teman yang jauh melalui gadget. Istri asyik mengobrol dengan teman-teman arisan melalui gadget. Ketemu dan hadir secara fisik, namun pikirannya tengah berada di tempat yang lain.
Saat pulang dari kerja, sesampai di rumah segera fokuskan pikiran untuk kegiatan rumah. Sepulang dari kegiatan di luar rumah, segera konsentrasikan pikiran untuk orang-orang yang ada di rumah. Jangan sampai suami dan istri berada di rumah, namun pikiran masih di kantor, masih di restoran, masih di tempat arisan, masih di lapangan bola, dan sebagainya. Fisiknya di rumah, namun pikirannya masih bekerja untuk masalah bisnis dan tanggungan kerja dari kantor.  Badannya di rumah, tapi pikirannya masih mengurus banyak masalah di organisasi.
Hadirkan dan curahkan pikiran terbaik anda untuk membangun keharmonisan rumah tangga. Dengan cara seperti ini, kehadiran anda benar-benar terasakan kemanfaatan dan pengaruhnya dalam keluarga. Bukan dianggap sebagai penumpang transit. Bukan pula sebagai tamu hotel yang hanya numpang tidur.
3. Kehadiran Fisik
Kehadiran orangnya secara fisik tentu sangat diperlukan. Walaupun bilang cinta dan sayang sehari seribu kali tetapi tidak pernah hadir fisiknya, sama saja dengan dusta. Maka suami dan istri idealnya tinggal bersama di rumah yang sama, di kamar yang sama, di ranjang nyang sama, dalam selimut yang sama. Ini menandakan benar-benar hadir secara fisik, yang dirasakan oleh pasangan.
Suami dan istri yang terpisah jauh karena alasan pekerjaan atau alasan tugas belajar atau alasan lainnya, harus dianggap sebagai keterpaksaan. Jangan sampai dinikmati sebagai hal yang biasa, karena semestinya mereka berdua berada di rumah yang sama. Belum disebut hadir secara fisik, jika suami dan istri memiliki pola tidur di kamar atau ruang yang berbeda. Suami di kamar sendiri, istri di kamar sendiri. Ini belum memenuhi dimensi kehadiran fisik, ada tapi tidak terasakan keberadaannya.
Belaian mesra, genggaman tangan, pelukan, ciuman dan tindakan fisik lainnya, menjadi salah satu tuntutan dalam interaksi suami istri. Tindakan romantis seperti itu bersifat fisik, yang disertai dengan hati dan perasaan. Harus ada orangnya, harus ada fisik untuk dipeluk, dibelai, dicium dan digenggam. Jika tidak ada kehadiran fisik, romantisme ini tidak bisa diwujudkan.
4. Kehadiran Doa
Suami dan istri harus saling menghadirkan doa untuk diri, pasangan dan keluarga. Saling mendoakan pasangan akan membuat suami dan istri terus terhubung secara ruhaniyah. Walaupun terpisah secara fisik, karena sedang bekerja atau sedang berkegiatan di tempat yang berjauhan, namun kehadiran doa sudah menjadi bagian yang penting untuk membuat mereka selalu terhubung satu dengan yang lainnya secara spiritual.
Dalam setiap kesempatan, doakan untuk kebaikan dan keterjagaan pasangan. Anda tidak mungkin mengawasi suami atau istri anda terus menerus 24 jam, untuk mengetahui kegiatan pasangan. Anda tidak mungkin bisa mengikuti terus menerus pasangan anda, walaupun dengan sarana teknologi paling canggih, untuk mengetahui kemana saja ia pergi, dengan siapa saja ia berkomunikasi dan sebagainya. Maka titipkan pasangan anda kepada Allah, agar ia selalu dijaga kebaikannya oleh Allah.
5. Kehadiran Materi
Materi bukan segalanya, namun ia merupakan sarana penunjang munculnya kebahagiaan berumah tangga. Maka ada sisi-sisi material yang harus dihadirkan untuk menggenapkan kebahagiaan keluarga. Jangan pelit untuk sesekali waktu mengajak pasangan makan malam keluar, atau mengajak rekreasi ke tempat favorit. Jangan pelit untuk membelikan hadiah pasangan sebagai bagian dari kejutan cinta antara suami dan istri.
Jika suami dan istri pelit, tidak mau berkorban secara materi untuk membahagiakan pasangan, akan bisa mengurangi makna empat dimensi kehadiran yang sebelumnya. Berbeda kalau memang tidak mampu atau sedang tidak memiliki kecukupan materi. Tentu tidak mengurangi makna kehadiran suami dan istri dalam keluarga. Semua harus disesuaikan dengan kemampuan, situasi dan kondisi.
Inilah lima dimensi kehadiran suami istri dalam keluarga.
Ilustrasi :www.pinterest.com

No comments:

Post a Comment

GANJIL GENAP 2019

Kendaraan bermotor melambat akibat terjebak kemacetan di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2019). Pemerintah Provinsi DKI ...